Pada
paradigma
lama praktik
klinik masih didominasi oleh praktik kedokteran, namun dengan adanya patient center care dan juga integrated kolaborasi interprofesional
maka praktik klinis juga diintegrasikan dengan praktik/asuhan keperawatan,
asuhan gizi dan asuhan farmasi. Menjadi Panduan Praktik Klinis, Panduan Asuhan Keperawatan (PAK),
Panduan Asuhan Gizi (PAG) dan Panduan Asuhan Kefarmasian (PAKf).
Panduan
Praktik Klinis adalah istilah teknis sebagai pengganti Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam Undang-undang
Praktik Kedokteran 2004 dan Undang-Undang Keperawatan yang merupakan istilah administratif.
Penggantian
ini perlu untuk menghindarkan kesalahpahaman yang mungkin terjadi, bahwa
“standar” merupakan hal yang harus dilakukan pada semua keadaan. Jadi secara
teknis Standar Prosedur Operasional (SPO) dibuat
berupa Panduan Praktik Klinis (PPK) yang dapat berupa atau disertai dengan salah satu atau lebih: alur
klinis (Clinical
Pathway), protokol, prosedur, algoritme, standing order.
Bila
tersedia Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK), Panduan Praktik Klinis (PPK) dibuat dengan rujukan
utama Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK),
Karena Panduan Nasional Praktik
Kedokteran (PNPK) hanya dibuat untuk sebagian kecil penyakit,
maka sebagian besar Panduan Praktik Klinis (PPK) dibuat dengan rujukan lain Panduan Praktik Klinis (PPK) dapat sama/berbeda di RS
yang beda.
TUJUAN PEMBUATAN PPK
TUJUAN PEMBUATAN PPK
- Meningatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu bekerja sama dengan tim multidisiplin
- Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya
- Memberikan opsi pengobatan dan perawatan terbaik dengan keuntungan maksimal
- Menghindari terjadinya medication eror secara dini
- Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil
- Memberikan tata laksana asuhan dengan biaya yang memadai
PENYUSUNAN PPK
Panduan Praktik Klinis, Panduan asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Gizi, Panduan Asuhan Kefarmasian seharusnya dibuat untuk semua jenis penyakit/kondisi klinis yang ditemukan dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Panduan Praktik Klinis, Panduan asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Gizi, Panduan Asuhan Kefarmasian seharusnya dibuat untuk semua jenis penyakit/kondisi klinis yang ditemukan dalam fasilitas pelayanan kesehatan.
Namun dalam pelaksanaannya dapat dibuat secara bertahap, dengan mengedepankan misalnya 10 penyakit tersering yang ada di tiap bagian. Bila tersedia Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK), maka Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan Keperawatan (PAK), Panduan Asuhan Kefarmasian (PAKf), Panduan Asuhan Gizi (PAG) dibuat dengan rujukan utama Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK).
Namun karena Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK) hanya dibuat untuk sebagian kecil penyakit/kondisi klinis, maka sebagian besar Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan Keperawatan (PAK), Panduan Asuhan Gizi (PAG), dan Panduan Asuhan Kefarmasian (PAKf) dengan segala turunannya dibuat dengan memperhatikan fasilitas setempat dan merujuk pada:
- Pustaka mutakhir berupa artikel asli
- Systematic review atau meta-analisis
- PNPK dari negara lain
- Nursing Care Plan Guide
- International Dietetic & Nutrition Terminology
- Penuntun Diet Anak
- Penuntun Diet Edisi Baru Dewasa
- Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
- Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
- Pedoman Pelayanan Farmasi Klinik
- Buku ajar
- Panduan dari organisasi profesi
- Petunjuk pelaksanaan program dari Kemenkes
- Kesepakatan para staf medis
Bersambung...................
No comments:
Post a Comment